Minggu, 07 Oktober 2012

Cahaya Seribu Bintang



Disuatu siang yang terik, ada seorang mahasiswi yang sedang marah-marah mengeluh karena cuaca yang siang itu memang sangat panas, mahasiswi itu bernama Armitha Seha Safitri, biasa dipanggil mitha oleh teman-temannya. Pada saat itu Ia dikagetkan dengan nada dering ponselnya yang menghebohkan teman-teman disekitarnya. Ternyata sms dari teman komunitas difakultasnya, sms itu bertuliskan “besok kita akan pergi ke pantai daerah malang selatan, mau ikutkah kamu mit?” suasana hati berubah menjadi sejuk ketika Ia membaca sms itu. Dengan riangnya Ia membalas “berapa orang? Berangkat jam berapa? Ikuuuuuuuuuuutttt”.

Sepulangnya mitha dari kampus, dengan banyak senyum Ia memanggil ibunya, “mama mama, aku besok pagi mau ke pantai, boleh ya?”, dengan wajah yang datar ibunya menjawab, “oke, emang kamu punya uang?” tertawa malu Ia bilang tak punya sepeserpun, dengan harapan diberi uang saku oleh ibunya. “kreeekkk, terdengar suara ibunya saat membuka dombet merah menyala itu dan mengambil uang lembaran yang berwarna merah disodorkan kedepan mitha, “Cuma satu lembar ma?” sahut mitha, “kurang?” ibunya menjawab. Tak ada sahutan lagi dari mulut mitha yang banyak mengeluh itu, hanya dengan tersenyum sambil mencium dan memeluk ibunya Ia menjawab pertanyaan itu.

Lalu pergilah Ia kekamar dan menyalakan laptop, dimalam itu Ia terlihat sangat tak sabar untuk pergi kepantai esok pagi, makhlumlah mitha yang gemar bermain dengan alam itu, sudah lama sekali tak memanjakan tubuhnya dalam pelukan udara sejuk diantara mata mata yang dipenuhi warna hijau hijau.

“bangun pagi sinar mentari hangat dihati, seiring Bob Marley nyanyikan lagu cinta, Aku belum mandi dan gosok gigi, aku sudah di air dengan segelas kopi kupandang lautan lepas ” terdengan sebait lagu berjudul anak pantai yang sedang berputar di mp3 laptop mitha yang mengirinya untuk tertidur lelap, malam itu mitha berencana untuk tidur lebih awal, tapi niatnya digagalkan oleh adiknya yang merengek-rengek meminta mitha untuk menemaninya membeli sepatu, dengan nafas besar Ia bangun dari tempat tidurnya dan menyeret adiknya agar segera ganti baju. Malam itu terasa sangat panjang, gundah sudah Ia, takut jika esok pagi mitha tak bisa bangun tepat waktu.

Dengan muka kesal, mitha menemani adiknya yang cerewet itu. Dua jam sudah waktu yang Ia habiskan hanya untuk memilih-milih sepatu yang akhirnya juga jatuh pada pilihan pertama. Sesampainya dirumah, mitha masih tak bisa cepat tidur karena Ia yang baru saja menyentuh udara kejam malam itu. Perlahan dengan hangatnya kain selimut yang menyelimutinya, Ia pun akhirnya tertidur, tetap tak bisa Ia merasakan ketenangan dengan tidurnya yang tak nyenyak, Ia bermimpi kakinya dililit ular. Tak hanya malam ini saja, mitha sering sekali bermimpi seperti ini jika Ia merasakan lelah dihari itu.

Karena mimpinya yang buruk, Ia bangun sebelum sebuh, sebelum ayam tetangga berkokok, matanya tak bisa lagi Ia pejamkan, Ia hanya bisa berbaring dikasurnya dan menunggu waktu untuk matahari menyingsing. Hingga jam kamarnya berarah pada angka delapan, Ia bergegas keluar kamar dan mandi dengan cepat.

Detik demi detik Ia melalui dengan menyeruput segelas kopi buatannya yang biasa menjadi favorit ayahnya itu. Tak terasa jam berjalan hingga menuju ke angka sebelas, tak sabar Ia mengambil ponsel dan mengirimkan bbm (blackberry massengger) kepada temannya, “I’am ready hey bam, sudah jam berapa sekarang? Katanya jam 9 kita berangkat?” setengah jam kemudian temannya baru membalas “waktu memang jahat, tunggu sebentar lagi aku menjemputmu”.

Sebelum berangkat bersama-sama pun masih ada masalah, “tendanya kurang satu, bagaimana ini?” panik Ibam, “disana ada pondok, nggak usah bawa tenda banyak” jawab ganang. Lalu mitha bersama salah satu temannya ditugaskan untuk berangkat terlebih dahulu karena kita harus membeli ikan untuk bekal. Disepanjang perjalanan hingga pasar kepanjen, suasana hati mitha sedang ingin marah-marah, apalagi penyebabnya kalau bukan teriknya matahari yang menyengat.

Selesai berbelanja mereka meneruskan perjalanan hingga menemukan tempat sedikit rindang untuk beristirahat sejenak sambil menunggu rombongan delapan orang dengan empat motor  yang belum tiba. Sekitar setengah jam kemudian , rombongan datang dengan semangat "ayo kita teruskan perjalanan” sahut mereka kompak. Berjalan terus berjalan dengan belokan tajam tak terasa kalau pagi tadi mitha belum makan, “aku lapar sekali” serunya pada teman yang membonceng, dengan mengayunkan tangan pada teman lain yang dibelakang “ayo kita beristirahat sebentar sambil makan siang” bicaranya ke motor sebelah.

Selang beberapa belokan terlewatkan, mereka menemukan warung makan dan berhenti untuk makan sejenak. Setelah semua selesai makan, kembali semangat lagi mereka berteriak “sudah kenyang, mari kita lanjutkaaaaaan!! Hahahaha”. “greeenngg”, suara lima sepeda motor yang saling sahut menyahut. Waktu menunjukan pukul lima sore dan mereka masih harus menempuh perjalanan yang sekitar 6km lagi dengan kondisi jalanan berbatu yang lumayan terjal.

Beberapa kali sepeda motor mitha hampir terpeleset dan jatuh, dengan banyak keluhan, 
teriakan ketakutan akan jatuh lagi, dan lelah diperjalanan pun tak lagi terasa ketika mereka melihat papan bertuliskan “dilarang mandi dilaut”.
Senang sekali akhirnya pantai sudah tinggal beberapa jarak dalam meter, “waaaahhhh, seperti pulau milik sendiri, tak ada seorangpun disini kecuali kita” sahut kegembiraan kak Ajeng.

Langit pada sore itu berwarna jingga, orang, kuning, menuju matahari terbenam, menyisiri pantai dan berfoto-foto Firsta, Ajeng, Danny, Alif dan tak terkecuali mitha menghabiskan waktu mereka sebelum suasana menjadi gelap. Sementara Ari, Ganang, Ibam, Zuri dan Lucky mendirikan tenda.

Dingin sekali hembusan angin malam itu membuat mereka untuk mengumpulkan kayu untuk dijadikan api unggun dan membuat kopi, “sini sini kita main A B C an” suara danny terdengar melengking. Lalu semua berkumpul, bermain bersama sambil menikmati kopi, ada yang mengiringi permainan dengan gitar sambil bernyanyi, ada yang asik bermain dan tertawa, semua terlihat riang gembira.

Hingga saat waktu benar-benar menjadi gelap, tak ada penerangan yang dibawa mitha yang meninggalkan teman-temannya didepan itu, Ia berjalan menuju tepi pantai, memandang kearah laut lepas yang saat itu sedang pasang. Ia melihat sebuah cahaya orange yang sangat kecil, “apa itu ya? Kapalkan? Atau mercusuar?” batinnya.

Dengan pelukan angin dan suara gemuruh ombak yang besar, Ia terbawa suasana dan tiba-tiba ingat akan sesuatu, kenangan bersama sahabatnya dulu yang suka melihat bintang bersama, lebih dari empat tahun mitha kehilangan kabar darinya. Kepala menengadah ke atas, ternyata benar ribuan bintang masih ada, yang kerjanya hanya berkelip-kelipan sepanjang malam.

Kenapa semua pantai sama?
Selalu ada air
Selalu ada pasir
Selalu ada karang
Bisakah aku yakin bahwa semua hati sama seperti pantai ini?
Bisakah waktu kembali pada masa yang sama seperti kala itu?
Ribuan bintang itu memperlihatkannku akan kesetiaan
Kesetiannya pada kegelapan
Pada malam yang terkenal gelap
Adakah kamu berdiri disana menatapku
Adakah kamu berdiri disana tersenyum padaku
Adakah kamu berdiri disana menyapaku
Teriakan kemunafikanmu buyarkan semua janji persahabatan
Mungkin kamu dan aku tak pernah ada
Mungkin waktu hanya bermain-main
Ah.. sudahlah...

Itulah suara hati mitha saat Ia terselimuti angin yang mengiringi suara ombak yang berteriak memanggil tubuh rentannya itu.


                                                                                    Pantai jonggring saloko
                                                                                    Sabtu, 6 oktober 2012

Senin, 30 Juli 2012

apa bisa - kotak


Jika aku jadi kamu aku akan dengarkan
Jika aku jadi kamu aku akan perhatikan
Yang ku keluhkan selalu
Pantasnya kamu dengarkan aku dulu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Kali ini apa masih bisa aku tahan denganmu
Sebenarnya apa masih bisa kamu sayangi aku, apa bisa
Jika aku jadi kamu tidak sulit mengalah
Karena aku ingin lama sama kamu berjalan
Yang ku keluhkan selalu
Pantasnya kamu dengarkan aku dulu
Kali ini apa masih bisa aku tahan denganmu
Sebenarnya apa masih bisa kamu sayangi aku
Apa bisa, apa bisa, apa bisa (kali ini apa masih bisa)
Kali ini apa masih bisa aku tahan denganmu (aku tahan denganmu)
Sebenarnya apa masih bisa kamu sayangi aku (apa bisa)
Kali ini apa masih bisa (apa bisa)
Sebenarnya apa masih bisa (apa bisa)
Kali ini apa masih bisa kita bersama-sama, apa bisa

haruskah atau harusnya aku tau?

satu kata saja..

tindakkah kau mengerti arti disetiap nafasku adalah untukmu..
tidakkah kau tahu, cintaku tak sedalam lautan..
tak setinggi gunung bahkan tak mencapai langit
tapi cintaku.. seluas hatimu menerimaku disisihmu..
sudah ku menyelami lautan, sudah ku mendaki gunung
sudah ku menyebrangi samudra..
sudah ku temukan titik oksigen tertinggi..
hingga batas nafas aku tetap berdiri..
sambil menunggumu, aku sudah berpetualang dalam luasnya alam semesta
Ia mengijinkanku untuk  menginjak tanahnya..
berjalan dan berlari sebisa dan semampuku

tapi aku rasa, hanya mengukur dalamnya hatimu,
hanya menyebrangi luasnya hatimu,
hanya mendaki tingginya hatimu,
bahkan untuk berjalan dan berlari didalam hatimu
aku tak mampu, sungguh hanya satu langkah aku merasa lelah
apakah kau begitu tak mengijinkanku untuk berpetualang dihatimu?

dapatkah kau menyadarinya, diamlah sedetik saja..

Kamis, 26 Juli 2012

Dear God - 02:17am

Tuhan..
ini fikirku, ini egoku, ini hatiku, ini mauku, ini kataku, ini kalimatku, ini mulutku..
biarkan aku berbicara, berfikir, dan berkata semauku, sekarang.
aku tau.. Engkau ada dimana mana..
aku punya internet, aku punya social media, aku punya facebook, twitter, aku punya aku punyaa..
aku tau Kau juga punya, Kau juga punya untuk memantau kita semua
Tuhan, aku tak tau cara menyampaikan curahan hatiku
aku tak tau cara menyampaikan apa yang kufikirkan
aku tak tau cara berbicara
aku tak tau cara berdoa, meminta, dan memohon padaMu
aku hanya percaya Kau memang ada, dan berada dimana mana..
biar orang lain tau mauku, aku tak peduli.
aku hanya tak bisa menyimpan dan memendam keluhku..

Tuhan, bolehkah aku bertanya kepadaMu?
Kau inginkan ku untuk menjadi apa?
menjadi apa? manusia yang bagaimana?
apakah manusia yang hanya bisa bernafas?
Tuhan, apa memang harus seperti ini aku berjalan?
setiap langkah penuh keluhan?
terasa kabut tebal menghalangi jalanku saat ini
aku tak bisa melihat apapun
tak bisa, semua putih penuh kabut tebal dingin mendekapku
haruskah aku diam disini?
atau terus berjalan dengan keyakinan
bahwa tak ada lubang dan jurang untuk jalan yang akan kulalui didepan nanti?
aku harus bagaimana?

ini hidupku..
aku ingin berguna, tapi aku tak ingin citra
aku ingin merasa puas dengan diriku sendiri
sekali saja, aku bisa menangis haru untuk apa yang telah aku lakukan

sebelum hidupku Kau akhiri dengan waktu yang aku tak akan pernah tau,
berikanlah aku kesempatan untuk bisa tersenyum
dan merasa berguna untuk sesama, merasa berarti untuk sesama,
merasa aku adalah pasangan yang Kau ciptaan untuk makhlukMu yang lainnya..
dan beritahu aku arti dari (cinta, cinta kasih, kasih sayang)
tunjukanlah itu, dan biarkan nanti aku menutup mata dengan rasa itu
dan tersenyum karna itu..
:)

Jumat, 20 Juli 2012

tak kehilangan apa apa

aku tak pernah merasa kehilangan apapun
hanya saja semua berubah
yang ada tetap ada
hanya ditempat yang berbeda


dan aku tak pernah merasa kehilangan dirimu
kedekatan menjadi jauh
semua tetap ada
engkau masih ada, disana
dan aku masih ada, disini

hanya hati kita yang sudah tak bersama lagi
berpindah atau tetap pada tempatnya aku tak tau
yang kutau, hanya tetap ada dan masih ada

untuk hatiku :
jangan pernah merasa kehilangan apa apa
ketika kau masih percaya Tuhan

Ribuan kilometer

aku berdiri di atas tanah
melihat memandang dan mencari sesosok dirimu
aku tak bisa melihat
tak bisa sekalipun hanya melihat bayangmu
bayang hitammu pun tak ada
dimana, dimana aku bisa menemukanmu
aku tak bisa mengatakan "kita" jika tak bersama
aku tak bisa mengatakan "cinta kita" jika tak bersama
aku tak bisa mengatakan "aku mencintaimu" jika kau tak ada disini
aku dan kamu terpisah oleh jarak
yang tak bisa ku mengukurnya
disini aku hanya bisa menunggu
menunggumu sekedar bertatap muka denganku
menunggumu sekedar tersenyum padaku
berharap tak ada lagi jarak yang menjauhkan dan memisahkan aku denganmu
dan berharap tak ada jarak untuk hatiku dan hatimu..

OZ - FA

Pernahkah, waktu berhenti..
hanya untuk kau memikirkanku
hanya untuk kau merinduku
hanya untuk kau tersenyum mengiatku

Bahkan bisakah itu nyata
aku hanya ingin tahu, hanya ingin tahu
bagaimana rasanya dirindukan
oleh mu yang kucintai..

Cobalah Mengerti (Ariel, peterpan)


Aku tak kan pernah berhenti
Akan terus memahami
Masih terus berfikir
Bila harus memaksa
Atau berdarah untukmu
Apapun itu asalkan
Mencoba menerimaku

Dan kamu hanya perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti
Aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini
Dan mulai menerimaku

Reff:
Cobalah mengerti
Semua ini mencari arti
Selamanya tak kan berhenti
Inginkan rasakan
Rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan

Kamis, 14 Juni 2012

langit berbintang


maunya melihat sunrise atau sunset
atau setidaknya hanya melihat bulan jika waktu tak mengijinkan
dan memang waktu benar benar tak mengijinkan kita melihat semua itu
hanya bintang, bintang yang sempat kita indahkan bersama
diatas karang yang menjulang
dengan suara ombak dan terpaan angin malam kejam menusuk tulang
tapi aku tak ingin beranjak waktu itu
sungguh aku masih menanti sapaan bulan yang tersenyum padaku..

Selasa, 29 Mei 2012

brownies dark chocolate and cheese

material :
  • sugar 200gr
  • baking powder half a tea spoon
  • egg yellow 6grain
  • dark cooking chocolate 50gr
  • egg white 4grain
  • margarine melted 120gr
  • cocoa 50gr
  • wheat flour 50g
  • cheese 30gr
how to make brownies :
  • beat eggs and sugar with a time of 10 minutes, to inflate
  • add flour, cocoa, and baking powder, stir until smooth
  • melted margarine, add dark cooking chocolate. stir until chocolate melts
  • pour the mixture of margarine into the flour, stir until smooth
  • then pour into the baking pan are covered with plastic and covered with oil
  • steamed -+ 15 minutes on medium heat
  • sprinkle grated cheese
  • after brownies cooked, ready to be served

Sabtu, 19 Mei 2012

bidadari ranu kumbolo

maunya mengobati rindu
rindu atas hamparan danau luas tak bertepi itu
seperti isyarat, seperti sebuah petunjuk
bahwa sesosok bidadari yang pernah menghampiriku 14th yang lalu
dalam mimpi itu, Ia berjalan diatas air danau ranu kumbolo
perlahan menghampiriku, tersenyum dan duduk disebelahku
membelai lembut rambutku
hingga akhirnya ku terbangun di tepi danau
kini muncul kembali dengan menggegam dingin tanganku
dengan tersenyum Ia berkata ingin menuntunku
membantuku berjalan dengan tubuh yang lemah ini..
Ia tak berhenti tersenyum melihatku
seperti sesosok ibu yang menghawatirkan anaknya
ini bukan ilusi, ingatan 14th yang lalu pun masih tajam
aku bertemu dengannya kembali..
cantik, Ia amat sangat cantik dengan balutan putih..

mama : 
Dia ingin kamu kembali kuat dan ceria seperti dulu, berlari lari mengitari danau
tak pernah mengeluh dalam perjalanan untuk menyambut indahnya hamparan danau ranu kumbolo

11th yang lalu aku dan bapakmu juga bertemu dengannya dalam mimpi yang sama
Ia (bidadari itu) berjalan bersama lelaki paruh baya, menggandeng ayah dari bapakmu
meminta kami memeluknya, mama rasa mereka makhluk baik
yang memberi isyarat dan kesempatan untuk memeluk kakek sebelum kakek pergi meninggalkan kita.

didalam sebuah genggaman

Wah bintangnya ketip ketip
bintang genit
Bintang gatel
bintang bintang keladi
Gemerlap menerangi
putih menyilaukan
Tatapan tajam matamu
liar mengarungi jiwa
Merasuk dan menyentuh nadi ini
alirkan panas kesetiap relung yg beku
Seketika merubah haru menjadi tawa
resah pun perlahan sirna
Kau pelangiku
yg slalu kurindukan
Indahkan ku layaknya bidadari
menemani tiap rapuh pijakku
Mewarnai langit mendung
lenyapkan ketakutan
Bangkitkan
 lepaskan
Biarkan berekpresi
rindu makin tak bertepi
Apa maunya hati 
 hingga lelah menanti
Tersandar dibahumu
kuceritakan ttg rumput yg hijau 
dan kunang2 yg bersinar itu
bertaburan di gelapnya malam
Menyinari
jiwa kerdil ta bernyali
Yang terperangkap dalam sudut gelap
tak berteman
Ingin rasanya terbang
terbias oleh sinar matahari 
Membakar tubuh ini
biar hilang semua angan kenangan
yg dulu menyentuh jiwa ini untuk menangis
pahit luka memar terpaku 
Menusuk hati yg rapuh
pahit luka yg tak kunjung sembuh 
Hanya alam bisa membawa kedamaian
ketenangan
Harapku tanpa kesepian
penuh khayalan
Penuh harapan
secerah bulan purnama 
Kenapa bukan mentari?
krn kunang2 tak terlihat di siang hari
Dan dengan sinar yang tak menyilaukan
puncak ketenangan
kuteteskan air mata haru
sampai kpn terus menanti
Kubertanya pada rumput itu 
berharap tak seorang pun tau
Hanya angin yg membawa
lalu menghilang
Seperti kabut dipagi buta
samarkan kata demi kata 
Untuk kutuliskan dikertas putih 
 isyarat hati yg tak terungkap
Tuangkan saja, goreskan saja
namun terasa hambar saat akan memulai
Demi sebuah senyuman
untuk sorot mata yg mengagumkan
Teruskan goresan itu, berjuanglah

@gananggetih
@armithaseha

Rabu, 25 April 2012

pancake chocochesse with hilo teen milk (recipe)


ingredients:

2 eggs
6 tbsp sugar
1 cup milk (hilo teen)
2 cup flour + 1 tbsp baking powder
3 tbsp butter, melted
butter or margarin for cooking
chesse and sweet milk for topping



direction:
beat eggs lightly in a bowl
add sugar and beat until foamy
gradually pour milk and beat again
sift flour with baking powder, fold into egg mixture,
heat heavy skillet over medium heat
grease lightly and pour small amount into skillet
(untuk pancake besar aku pake sendok sayur, dan utk pancake kecil pake sendok makan aja)
cook until bubbles form on the surface.
turn and cook

serve hot with sweet milk and chesse




Senin, 09 April 2012

kalakeya

Kalakeya adalah sebuah komunitas pecinta alam mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Malang. Terlahir secara “absurd”
Nama Kalakeya sendiri diambil dari tokoh pewayangan dalam kitab Mahabarata. Kalakeya adalah sebutan orang India untuk penghuni Nusantara yg bermakna 'monster penghuni laut', yaitu para keturunan Varuna. Para Kalakeya ini dalam mitologi India digambarkan sering naik ke daratan India, menyerang dan menjarah sampai ke Indraloka. Dewa-dewa tidak ada yg bisa mengalahkan mereka. Satu-satunya yang bisa mengalahkan para Kalakeya adalah Agastya, putra Varuna. Lepas dari pandangan negatif dalam cerita India, yg pasti Kalakeya itu terkenal kuat dan ditakuti karena selalu bersatu, solider, sakti, setia kepada pemimpin, punya wacana sendiri yangg berbeda dengan bangsa-bangsa lain (seperti saat India menggolongkan Varuna sebagai asura yg bukan dewa, Kalakeya justru menganggap dhatu leluhur itulah dewa yang mereka puja).Kalakeya adalah khas penghuni lautan.











mereka bisa membuat tawa, mereka bisa membuat suram menjadi ceria
mereka separuh jiwaku
mereka semuaa
Ya, aku mencintainya




Minggu, 01 April 2012

beri aku kembali

Sayang, peluk aku...
peluk aku jika ku mulai merasa lelah
lelah atas penantian ini
peluk aku, dekap aku, jangan lepaskan
jangan biarkan aku pergi perlahan
sebuah kekuatan untuk bertahan, beri aku..
beri aku kekuatan itu..
sesungguhnya hati ak akan pernah merasa lelah
untuk bertahan dan mendengar jawaban yang memberi harapan kehidupan
hanya saja, hati tak bisa bertahan jika tak ada harapan
Beri aku harapan dan kekuatan itu (lagi)
sayang, aku mohon..
karna aku takut tak bisa menatapmu lagi
karna aku takut kehilangan jejakmu untuk ku ikuti

bicaralah, jelaskanlah, dan kembalilah

Entahlah....
Samapi seribu kata sudah ku ucapkan
kau masih tetap diam
kau masih bertahan dan membisu
haruskah aku mengikutimu dengan hanya diam
haruskah aku membiarkan semua ini berjalan
dan terjadi dengan diam
Haruskah?
dan haruskah aku bertanya seperti ini padamu?

Wahai mentariku,
kembalilah bersinar menyinariku seperti dulu
menyinariku dengan senyummu
membuat hati bercahaya
membuat hati demi hari dengan keceriaan
kau hapuskan air mata dipipi
kau hapuskan semua keluh kesah dihati
kau menuntunku ke singgasanah surga
kau menuntunku untuk menemukan kedewasaan
Walau malam menghampiri,
kau tetap menyinariku dengan cahaya bintang yang ada
Akankah musim kembali berganti secepat ini?
akankah kau kembali dengan waktu yang kau janjikan?
aku merindukan sinarmu........
yang bisa merubah segalanya menjadi harapan untuk terus bersama
aku akan setia menunggumu kembali menyinariku

masih..

aku tau Tuhan memang maha membolak balikkan hati
jika dulu seperti itu dan sekarang seperti ini
itu hanya sebuah proses untuk saling mengenal
dan kesanggupan hati untuk menerima
aku tak kan pernah memaksa untuk kembali seperti itu
dan aku tak akan pernah berkata yang akan menjadi sebuah janji
bahwa "aku akan mencintaimu seumur hidupku"
hanya saja sampai saat ini "aku masih mencintaimu"
dan hanya inginku tuk mewujudkannya menjadi abadi
tapi kini ku sadar, keabadian sebuah cinta
hanya ada dalam dua hati manusia yang menjadi satu

Rabu, 28 Maret 2012

menemukan kembali

diantara semilir angin dedaunan menari mengikuti melodinya
membawa suasana hati jauh lebih dalam
membawa jiwa yang lelah untuk bisa tersenyum kembali
melodi angin membawa cinta untuk kembali merasakan dirinya
dirinya yang merasa telah lama hilang..

Disini, dirumput ini, didepan danau ini
aku melihat sebuah keindahan, sebuah kuasa,
sebuah perjalanan, sebuah proses, sebuah cinta,
sebuah cerita, sebuah senyum, sebuah tawa, dan sebuah tangis
semua ada diantara air yang bernyanyi mengikuti melodi angin yang mengiringinya
Disini aku menemukan sebuah harapan
untuk kembali menciptakan semangat,
semangat untuk berjalan dijalan yang sudah ditentukan sang Ilahi 

yang pernah ada (abadi)

Aku tak pernah merasa berjalan sendiri
Aku tak pernah merasa sepi
Walau kau tak lagi disampingku
Walau kau tak lagi ada untuk tersenyum padaku
Tapi jejakmu, tapi bayangmu tak pernah meninggalkanku sendiri
genggaman tanganmu, raut senyum diwajahmu,
kecupan dikeningku, bisikan kata cinta ditelingaku,
Mereka semua menemaniku
Walau ragamu tak lagi ada disisiku

Terima kasih kau meninggalkan bekas yang begitu indah
dan setia menemaniku dan membuat hari-hariku masih bisa tersenyum
walau tanpamu :)

Senin, 19 Maret 2012

dulu...

Ketika kata "cinta" berbisik ditelingaku waktu itu, dulu...
aku hanya bisa terdiam
terdiam bukan berarti tak akan membalas
membalas cinta yang kau bisikan
aku hanya mencari
mencari apa yang ada dalam dirimu untuk kucintai,
karena ku tak begitu mengenalmu, dulu...
ketika suatu proses berkata ia tak akan pernah berhenti 
maka aku pun tak akan pernah berhenti mencari apa yang ada dalam dirimu
hingga akhirnya kini ku menemukannya
menemukan sesuatu yang "abstrak" tiba-tiba muncul,
tiba-tiba hadir dalam hatiku yang menarik bisikan cinta yang kau beri, dulu...
ke"absurd"an ini memaksaku, memaksa diriku
untuk membalas kata darimu untuk mengatakan padamu bahwa "aku mencintaimu"
sesungguhnya aku tak tau apa yang ku rasakan
Tuhan memang Maha membolak-balikkan hati
mungkin kini kau telah lelah,
lelah untuk memberikan cinta...
Cinta yang tak kunjung ku tau kesungguhannya
Mungkin waktu telah berakhir untuk memberi kesempatan
kesempatan untuk ku bisa merasakan cinta darimu
Cinta yang berbalas dengan cinta
bukan cinta yang terhalang oleh apapun
apapun yang bisa mengakhirinya
akhir dari perasaan yang plinplan
berujung dengan tetesan airmata yang masih hangat
tapi tak bisa menghangatkan jiwa yang terpuruk sendiri disudut itu
sudut dalam kegelapan dengan lilin yang menari-nari mengejeknya
di keheningan malam yang menujuk hati dengan kesunyiannya...

Kamis, 08 Maret 2012

dibawah bulan purnama

dibawah bulan purnama aku masih merasa tenang
walau sebenarnya rasa rindu tak tertahan
hanya bisa menatapmu
membayangkanmu di terangnya bulan purnama itu
membayangkanmu tersenyum kepadaku
aku rindu, aku rindu, rinduuuuuuu

dibawah bulan purnama
aku hanya bisa berharap
berharap kau benar baik-baik saja tanpaku disisimu
berharap kau benar baik-baik saja disana yang jauh dariku
dibawah bulan purnama ku ingin kau
kuingin kau terjaga dalam terang
kuingin kau tetap hangat dalam angin malam

malam semakin larut
rasa merindu semakin menggebu
sungguh ku tak tau bagaimana melampiaskan rindu ini
ketika waktu tak juga mempertemukan
ketika jarak tak bisa sedekat saat kita bertemu, dulu...

kini ku hanya bisa berharap
bulan membawa dan meniringiku untuk memimpikan kau disisiku
ku yakin jika hanya sekedar mimpi
bulan mampu mengabulkan harapanku

teman setiaku ketika ku merasa sendiri
teman setiaku ketika ku merasa sepi
teman setiaku ketika ku merasa sunyi
teman setiaku ketika ku merasa gelap
teman setiaku ketika ku merasa terpuruk
terpuruk atas kerinduan
kerinduan yang tak berbatas
bulan, yaah hanya bulan yang menemaniku kala itu...